1. Alpian Saputra (13609062)
2. Mastaka Prasetyadi (13609056)
3. Agus Jamaludin (13611601)
Galaxy 6
Galaxy 6 merupakan pengembangan dari satelit westar 6 menjadi westar 6S yang semula kembangkan oleh Western Union dan Hughes. Tetapi kemudian Western Union memutuskan untuk memisahkan diri dari aset komunikasinya yang di mulai sejak 1980-an setelah mengalami kerugian. Setelah westar 6S selesai, kemudian diberi nama galaxy 6.
Galaxy 6 merupakan satelit komunikasi yang diluncurkan oleh roket Ariane 44L yang mana roket ini juga pernah meluncurkan SAB-6 (90-091A). satelit komunikasi ini dimiliki dan dioperasikan oleh Hughes Communications Inc (HCI), dimana satelit ini telah mengalami peningkatan sistem kapasistas dan berfungsi sebagai cadangan bagi 5 satelit galaxy yang lain. Satelit ini memberikan transmisi video ke pengguna termasuk TV kabel dan stasion TV. Galaxy 6 membawa 24 C-band transponders, setiap transponders mengakomodasi satu sinyal video analog atau kombinasi dari video terkompres suara dan sinyal data.
Galaxy 6 merupakan satelit dengan orbit geostasioner (r = 42165.4 km) yang diluncurkan pada tanggal, 12 oktober 1990 pada pukul 22:58:18 UTCG. Satelit ini diluncurkan di Kourou, French Guiana dengan latitude 5,15˚ LU.
Dalam simulasi peluncuran ini, AMC-6 diasumsikan berada pada orbit parkir yang berbentuk sirkuler dengan ketinggian 300 km dan inklinasi orbit sebesar latitude peluncurannya, yaitu 5,15˚ Lintang Utara.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Westar)
Spesifikasi satelit Galaxy 6 adalah sebagai berikut :
NORAD ID: 20873
Int'l Code: 1990-091B
Perigee: 35,922.1 km
Apogee: 35,955.2 km
Inclination: 8.2°
Period: 1,443.5 min
Semi major axis: 42,309.6 km
Launch date: October 12, 1990
Source: United States (US)
Two Line Element Set (TLE):Int'l Code: 1990-091B
Perigee: 35,922.1 km
Apogee: 35,955.2 km
Inclination: 8.2°
Period: 1,443.5 min
Semi major axis: 42,309.6 km
Launch date: October 12, 1990
Source: United States (US)
1 20873U 90091B 11329.70742936 -.00000200 00000-0 10000-3 0 6144
2 20873 008.2363 057.4601 0003911 069.4629 290.4180 00.99757168 717420
(http://www.n2yo.com/satellite/?s=20873)
Roket Ariane 44L
Size :
Height 58.72 m (192.7 ft)
Diameter 3.8 m (12.5 ft)
Mass 240,000 - 470,000 kg (529,110 - 1,036,175 lb)
Stages 2
Boosters (Ariane 42L, 44LP or 44L) – PAL
No boosters 0, 2 or 4
Engines Viking 6
Specific impulse 278 sec
Burn time 142 seconds
Skenario Peluncuran satelit
Berikut ini ada dua skenario peluncuran orbit yang akan digambarkan yaitu menggunakan orbit alih Hohman dan menggunakan skenario orbit bielliptik. Masing-masing ada 4 sub skenario dimana satelit akan mengalami perubahan inklinasi di orbit parkir pada ascending node, perubahan inklinasi di orbit parkir pada descending node, perubahan inklinasi di orbit geostasionary pada ascending node dan perubahan inklinasi di orbit geostasionary pada descending node.
A. Orbit Alih Hohman
Skenario 1 : Orbit alih Hohman dengan Perubahan inklinasi di orbit parkir pada ascending node
Skenario 2 : Orbit alih Hohman dengan Perubahan inklinasi di orbit parkir pada descending node
Skenario 3 : Orbit alih Hohman dengan Perubahan inklinasi di orbit geostationary pada ascending node
Skenario 4 : Orbit alih Hohman dengan Perubahan inklinasi di orbit geostationary pada descending node
B. Orbit alih bielliptik :
Skenario 1 : Bielliptik perubahan inklinasi di orbit parkir pada ascending node
Skenario 2 : Bielliptik perubahan inklinasi di orbit parkir pada descending node
Skenario 3 : Bielliptik perubahan inklinasi di orbit geostationary pada ascending node
Skenario 4 : Bielliptik perubahan inklinasi di orbit geostationary pada descending node
Keterangan gambar :
Biru : peluncuran satelit
biru muda : parking orbit tanpa inklinasi
kuning : orbit transfer 1
hijau : orbit geostasioner
ungu : orbit transfer 2
merah : perubahan inklinasi
Hohmann Transfer 1
Manuver inklinasi: sumbu x 0,0050063 km/s; sumbu y -0,678841 km/s
DV 1: 2,36556 km/s
DV 2: 1,47943 km/s
ΔVtot = 4.52 km/s
Hohmann Transfer 2
Manuver inklinasi: sumbu x 0,0126947 km/s; sumbu y 0,690649 km/s
DV 1: 2,3264 km/s
DV 2: 1,47943 km/s
ΔVtot = 4,496 km/s
Hohmann Transfer 3
DV 1: 2,36664 km/s
DV 2: 1,47943 km/s
Manuver inklinasi: sumbu x -0,0183114 km/s; sumbu y -0,272878 km/s
ΔVtot = 4.1196 km/s
Hohmann Transfer 4
DV 1: 2,35975 km/s
DV 2: 1,47943 km/s
Manuver inklinasi: sumbu x -0,00420153 km/s; sumbu y 0,274534 km/s
ΔVtot = 4,1137 km/s
Bielliptic Transfer 1
Manuver inklinasi: sumbu x0.0050063 km/s; sumbu y -0.678841 km/s
DV1: 2.82373 km/s
DV2: 0.816768 km/s
DV3: -0.566364 km/s
ΔVtot = 4.8 km/s
Bielliptic Transfer 2
Manuver inklinasi: sumbu x 0,0126947 km/s; sumbu y 0,690649 km/s
DV1: 2.76775 km/s
DV2: 0.849079 km/s
DV3: -0,6 km/s
ΔVtot = 4.9 km/s
Bielliptic Transfer 3
DV1: 2.80777 km/s
DV2: 0.819453 km/s
DV3: -0.564655 km/s
Manuver inklinasi: sumbu x -0.00642091 km/s; sumbu y -0.271892 km/s
Δvtot = 4.46 km/s
Bielliptic Transfer 4
DV1: 2.81074 km/s
DV2: 0.828041 km/s
DV3: -0.564655 km/s
Manuver inklinasi: sumbu x -0.0189017 km/s; sumbu y 0.27312 km/s
Δvtot = 4.4636 km/s
Variabel | Orbit alih Hohmann | Orbit alih Bielliptik | ||||||
Skenario 1 | Skenario 2 | Skenario 3 | Skenario 4 | Skenario 1 | Skenario 2 | Skenario 3 | Skenario 4 | |
| | | | | | | | |
Δ V Total | 4.52 | 4,496 | 4.1196 | 4,1137 | 4.8 | 4.9 | 4.46 | 4,4630 |
| | | | | | | | |
Waktu Total | 7:11:30 | 7:12:30 | 7:40:20 | 19:45:30 | 45:17:40 | 44:11:00 | 55:42:00 | 67:33:00 |
| | | | | | | | |
1. Perhitungan ΔV total yang dibutuhkan untuk orbit Hohman scenario pada ΔV terkecil (skenario ke-4 pada orbit alih Hohman)
Ø Orbit parkir (1)
Diketahui: µ = 3.986 x 105 km3/s2, a1 = r1 = 6671 km
Dengan persamaan vis viva integral:
Didapat
V1 = 7.72988 km/s
V1 = 7.72988 km/s
Ø Orbit transfer Hohmann (2)
Diketahui:
r2, P = 6671 km (P = pericenter)
r2, A = 42165.4 km (A = apocenter)
sehingga didapat:
semi major axis (a) ke-2:
a2 = 24418.2 km
Kecepatan di pericenter (p) :
V2,p = 10.15768 km/s
Didapat:
Didapat:
ΔV1 = V2,P – V1
ΔV1 = 10.15768 - 7.72988
ΔV1 = 2.42779 km/s
ΔV1 = 10.15768 - 7.72988
ΔV1 = 2.42779 km/s
Kecepatan di apocenter (a):
V2,a = 1.60705 km/s
Ø Orbit akhir, geostasioner (3)
Diketahui:
r3 = a3 = 42165.4 km
sehingga didapat:
V3 =3.07461 km/s
Dengan penjumlahan vector didapat:
ΔV2 = V3 – V2,A
ΔV2 = 3.07461i – ((1.60705cos (5.15))i+(1.60705sin(5.15))j)
ΔV2 = 1.4740i – 0.14425j, ΔV2 = √(1.4740^2+(-0.14425)^2)
ΔV2 = 1.478 km/s
ΔV2 = 1.4740i – 0.14425j, ΔV2 = √(1.4740^2+(-0.14425)^2)
ΔV2 = 1.478 km/s
ΔVtotal = ΔV1+ ΔV2 =3.90579 km/s
2. Massa propelan yang dibutuhkan
Massa propelan (mf) yang dibutuhkan untuk mendapatkan ΔV total.Diasumsikan harga Isp = 300 s, dan massa satelit AMC-6 beserta motor roket dan propelannya adalah :
Mo = 900 kg.
mf = Mo(1- exp(- ))mf = 900 (1- exp(- ))
mf = 661.3 kg
Jadi, massa propelan yang dibutuhkan 661.3 kg
mf = 661.3 kg
Jadi, massa propelan yang dibutuhkan 661.3 kg
3. Periode
Waktu (T) yang dijalani satelit dari saat maneuver pertama (di orbit parkir) sampai dengan saat maneuver terakhir (untuk masuk ke orbit geostasioner)
T= 0.5*P
T= = π
T= 18986.7965 s = 5.27 jam
Jadi, waktu yang dijalani satelit 5.27 jam.
T= = π
T= 18986.7965 s = 5.27 jam
Jadi, waktu yang dijalani satelit 5.27 jam.