anggota kelompok:
13609004 Raditya Reksamudra Akbar
13609026 Laode M. Arridho
13609037 Qun Riadhy Arisyatmaja
satelit yg dipilih: Garuda 1
skenario yang kami gunakan ada 2. kedua skenario melakukan 2 kali alih orbit sebidang dan 1 kali perpindahan inklinasi. orbit alih berupa orbit elips dengan pericenter di orbit parkir dan apocenter di orbit geostasioner. skenario 1 melakukan perpindahan inklinasi di orbit parkir sedangkan skenario 2 melakukan perpindahan inklinasi di orbit geostasioner
Senin, 28 November 2011
Eutelsat 2-F3
- Arya Prihutama 13608002
- Nanggala Nugraha 13608003
- Danar Gian Satya 136080xx
- Anggasta Anindityo 136080xx
Satelitnya : Eutelsat 2-F3
- Nanggala Nugraha 13608003
- Danar Gian Satya 136080xx
- Anggasta Anindityo 136080xx
Satelitnya : Eutelsat 2-F3
Jumat, 25 November 2011
Rabu, 23 November 2011
PALAPA C1
SATELIT PALAPA C-1
TIM LUBANG HITAM
Ivand Pramana Azhari 13608014
Paskal P 13608037
Arsy Ilahi Rifai 13608046
Andrea Glenn Sebastian 13606048
Profil PALAPA C-1
Peluncuran : 1 Februari 1996
Manufaktur : Hughes Space & Communication Company
Model : Hughes HS-601/Boeing BSS-601
Jenis : Satelit Komunikasi
Operator : PT.SATELINDO
Massa : 3000 Kg
Orbit : Geostasioner
Gambar 1. Satelit PALAPA C1 buatan Hughes S&C Company di Amerika Serikat |
Sketsa Daerah Operasi
Gambar 2. Satelit PALAPA C1 beroperasi tepat di garis khatulistiwa dalam hal ini di atas kota Bukittinggi, Sumatra Barat |
Profil Peluncur
Lockheed Martin ATLAS II
Gambar 3. Lockheed Martin ATLAS II |
Size
Height 47.54 m (156 ft)
Diameter 3.04 m (10 ft)
Mass 204,300 kg (414,000 lb)
Stages 3.5
Capacity
Payload to LEO 6,580 kg
Payload to GTO 2,810 kg
Status Tak Aktif
Keterangan
•LEO = Low Earth Orbit
•GTO = Geostationery Transfer Orbit
Spesifikasi Rinci Peluncur
Gambar 4. Roket Peluncur ATLAS II saat peluncuran |
Boosters (all) - MA-5
No boosters : 1
Engines : 2 RS-58-OBA
Thrust : 2,093.3 kN (470,680 lbf)
Specific Impulse : 299 sec
Burn Time : 172 sec
Fuel : LOX/RP-1
First Stage
Engines : 1 RS-58-OSA
Thrust : 386 kN (86,844 lbf)
Specific Impulse : 316 sec
Burn Time : 283 sec
Fuel : RP-1/LOX
Second Stage - Centaur
Engines : 2 RL-10A
Thrust : 147 kN (41,592 lbf)
Specific Impulse : 449 sec
Burn Time : 392 sec
Fuel : LH2/LOX
Third stage - IABS (optional)
Engines : 1 R-4D
Thrust : 980N (220 lbf)
Specific impulse : 312 sec
Burn Time : 60 sec
Fuel : N2O4/MMH
Profil Lokasi Peluncuran
- Cape Canaveral Launch Complex LC-36B (Sekarang telah berubah nama menjadi Space Launch Complex SLC 36)
- Lokasi Geografis:
80.539978°W
Gambar 5. Lokasi Cape Canaveral |
Mekanisme Perpindahan Orbit
Skenario 1
a. Perubahan Inklinasi
Dari 28° ke 0°
b. Transfer Orbit Hohmann
Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
Gambar 6. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 1 |
Skenario 2
a. Transfer Orbit Hohmann
Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
b. Perubahan Kombinasi (Inklinasi & Jari-jari)
Dari 28° ke 0°
Gambar 7. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 2 |
Perpindahan Orbit mana yang paling Efisien?
Perpindahan Orbit yang paling efisien adalah perpindahan orbit yang dilukiskan pada skenario 2 yaitu transfer orbit Hohmann pada awal misi & penyesuaian kombinasi inklinasi & jari-jari orbit di akhir misi
Gambaran Perbandingan ΔV
Skenario 1 --> ΔV=8.8371 Km/s
Skenario 2 --> ΔV=3.98251 Km/s
Propelan yang dibutuhkan
Dari efisiensi pertambahan kecepatan akan didapatkan pula gambaran mengenai kebutuhan propelan yang digunakan selama misi yaitu pada perpindahan orbit yang membutuhkan pertambahan kecepatan yang lebih besar, dibutuhkan pula massa propelan yang lebih banyak
Hal ini berkaitan dengan persamaan Tsiolkovsky yaitu adanya Hubungan Lurus antara pertambahan kecepatan dengan massa propelan
Melalui perhitungan menggunakan persamaan Tsiolkovsky dengan nilai Isp=344, didapatkan
Propelan Skenario 1 --> 58487 Kg
Propelan Skenario 2 --> 24545 Kg
Keterangan
Nilai Isp=344 merupakan nilai rata-rata dari Isp ATLAS II yang diberikan di awal presentasi ini
-SEKIAN-
Hak Cipta Tim Lubang Hitam Astrodinamika ITB 2011
Selasa, 22 November 2011
Satelit MTSAT-1R
Kelompok:
Ardian Rizaldi (13609050)
Muhammad Rizal (13609057)
Arifendi Subnafeu (13611603)
Ardian Rizaldi (13609050)
Muhammad Rizal (13609057)
Arifendi Subnafeu (13611603)
Jumat, 18 November 2011
Desain Alih Orbit Satelit AMC-18
Kelompok
1. Imron Anshori S. 13609044
2. Muhamad Utomo 13609013
3. Senoaji 13609023
4. Muhammad Trimaryono 13611602
Satelit yang kami pilih: AMC-18
-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Desain Alih Orbit Satelit AMC-18
AMC-18 merupakan satelit komunikasi yang berada di orbit geostasioner yang diluncurkan pada 8 Desember 2006, yang dipercayakan peluncurannya kepada SES company dan dioperasikan oleh SES Americom. satelit tersebut berdasarkan pada model bus satelit A2100AXS buatan Lockheed Martin. Didesain untuk beropersai selama 15 tahun. Satelit ini diluncurkan di Guiana Space Center, Guyana Prancis, sebelah timur Amerika Selatan. pada 5°10'8.98" LU dan 52°41'14.47" BB menggunakan roket Ariane 5. dengan nomor Norad Code 29644, satelit ini masih aktif beroperasi dan diharapkan bertahan sampai 2021.
Satelit ini berbobot 2081 kg, bertempat di bagian benua amerika di bujur 105 derajat bujur barat serta mengusung 24 C-band transponders yang bisa mengkover area CONUS, Kanada, karibia dan Mexico.
Gambar di bawah ini merupakan gambaran posisi AMC-18 di atas benua Amerika.
Gb.1 Lokasi AMC 18 (http://www.n2yo.com/?s=29644) |
Rocket Ariane-5 sendiri dengan konfigurasi ECA mengangkut payload berupa satelit AMC-18 beserta Wildblue-1. AMC-18 dilepaskan dari Ariane-5 setelah Wildblue-1 melepaskan diri. Stage pertama dari roket ini mempunyai spesifik impuls 431 s. sedang stage kedua roket ini mempunyai spesifik impuls 446 s. Berikut gambar saat Ariane5-ECA diluncurkan dari Guiana Space Center.
Skenario Alih Orbit dengan Menggunakan STK 9.0
SkenarioPertama
Gb.3 Perubahan Inklinasi di Orbit Parkir |
Gb.4 Terlihat secara keseluruhan proses alih orbit pada skenario pertama |
Dari Perhitungan menggunakan STK, maka didapatkan:
- ΔV1 = 0.7246 km/s
- ΔV2 = 2.4244 km/s
- ΔV3 = 1.467 km/s
ΔV total = ΔV1+ΔV2+ΔV3
= 4.616 km/s
Gb.5 Perubahan Inklinasi di Orbit Geostationer |
Dari Perhitungan STK didapatkan data berikut:
- ΔV1 = 2.4277 km/s
dengan ΔV1 ialah penambahan kecepatan untuk transisi orbit dari orbit parkir ke orbit geostasioner
- ΔV2 = 1.4737 km/s
dengan ΔV1 ialah resultan penambahan kecepatan untuk perubahan inklinasi dan menjadi orbit geostasioner. dengan
Vx=1.4473 km/s dan Vy= 0.2777 km/s
- ΔVtotal = 3.9014 km/s
=======================================================================
dari kedua skenario diatas, terlihat kecepatan sehingga yang akan kami gunakan ialah skenario desain alih orbit yang kedua, yaitu perubahan inklinasi di orbit Geostationer
Perhitungan ΔV yang dibutuhkan
Diketahui:
R geo = 42165.4 km
Rp = 6671 km
Rapo=Rgeo = 42165.4 km
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi:
- http://www.satbeams.com/satellites?norad=29644
- http://www.n2yo.com/?s=29644
- http://www.esa.int/esaCP/SEM0XNG1GVE_index_0.html
Satelit EDUSAT
Kelompok:
John Alexander (13609024)
Julian Sulistyo (13609043)
M Isyraq Ulhaq (13609048)
Abdulrachman Hasan (13609063)
Satelit Pilihan :EDUSAT
nama lain:GSAT-3
John Alexander (13609024)
Julian Sulistyo (13609043)
M Isyraq Ulhaq (13609048)
Abdulrachman Hasan (13609063)
Satelit Pilihan :EDUSAT
nama lain:GSAT-3
Rabu, 16 November 2011
Astra 4A (Sirius 4)
Anggota kelompok:
Bernaldi Sugiarto 13608006
Afdhal 13608008
Robby Zieda Hilmi 13608034
Arie Eka Setiawan 13608050
Referensi:
http://www.satsig.net/sslist.htmhttp://www.ses.com/4628572/astra-4a
http://www.satbeams.com/satellites?id=2149
http://www.ilslaunch.com/launch-services/baikonur-cosmodrome
http://www.khrunichev.ru/main.php?lang=en
http://en.wikipedia.org/wiki/Astra_4A
http://celestrak.com/norad/elements/geo.txt
http://www.astronautix.com/sites/baikonur.htm
http://space.skyrocket.de/doc_sdat/sirius-4.htm
======================================================================
Satelit yang dipilih
Negara : Swedia
Tipe : Komunikasi
Operator : SES Sirius AB
Kontraktor : Lockheed Martin
Massa : 4385 kg
Orbit : GEO (Geostationary Earth Orbit)
Peluncur : Proton M/ Breeze M
Tempat Peluncuran
Nama : Baikonur Cosmodrome
Nama Lain : GIK-5 / NIIP-5; TyuratamLokasi : Kazakhstan
Longitude : 63.3503 deg
Latitude : 45.9551 deg
Apogee : 92 km (57 mi)
======================================================================
Skenario Alih Orbit (Menggunakan STK)
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
=======================================================================
Delta V TotalScenario 1 | ||||||||
Segment | Variable | Value | Value for Change Plane | Delta V Total | ||||
Begin Hohmann | x | 2.42723 | km/sec | 6.397146628 | km/sec | |||
Finish Hohmann | x | 1.4 | km/sec | |||||
Simple Plane Change | x | -0.96534 | km/sec | 2.5699166 | km/sec | |||
y | -2.38172 | km/sec | ||||||
Scenario 2 | ||||||||
Segment | Variable | Value | Value for Change Plane | Delta V Total | ||||
Begin Hohmann | x | 2.42723 | km/sec | 4.698521666 | km/sec | |||
Combined Change | x | 0.532283 | km/sec | 2.2712917 | km/sec | |||
y | 2.20804 | km/sec | ||||||
Scenario 3 | ||||||||
Segment | Variable | Value | Value for Change Plane | Delta V Total | ||||
Change Plane | x | -2.23759 | km/sec | 6.0995111 | km/sec | 9.758371092 | km/sec | |
y | -5.67426 | km/sec | ||||||
Begin Hohmann | x | 2.25886 | km/sec | |||||
Finish Hohmann | x | 1.4 | km/sec |
=======================================================================
Perhitungan ΔV total yang dibutuhkan
(Hanya dilakukan untuk skenario 2 karena merupakan yang paling efektif)
-Orbit parkir (ketinggian 300km dari permukaan bumi dan inklinasi sebesar latitude lokasi peluncuran):
µ=3.986 x 105 km3/s2
a1 = 6678.14 km
Dengan persamaan vis viva integral:
V=√(µ(2/r-1/a))
Didapat
V1=√(3.986 x 105(1/6678.14))
V1=7.725 km/s
-Orbit transfer Hohmann
rp = 6678.14 km
ra = 42165.4 km
Didapatkan a transfer:
at = (rp+ra)/2
at = (6678.14+42165.4)/2
at = 24421.77 km
Kecepatan di pericenter:
Vp=√(3.986 x 105(2/6678.14-1/24421.77))
Vp=10.15 km/s
Didapat:
ΔV1 = Vp – V1
ΔV1 = 10.15 - 7.725
ΔV1 = 2.427 km/s
Kecepatan di apocenter:
Va=√(3.986 x 105(2/42165.4-1/24421.77))
Va=1.6078 km/s
-Orbit akhir
a2 = 42165.4 km
Didapat:
V2=√(3.986 x 105(1/42165.4))
V2=3.07461 km/s
Dengan penjumlahan vektor didapat:
ΔV2 = V2 – Va
ΔV2 = 3.07461i – ((1.6078cos (45.9551))i+(1.6078sin(45.9551))j)
ΔV2 = 1.95683i – 1.15567j
ΔV2 = √(1.95683^2+(-1.15567)^2)
ΔV2 = 2.27 km/s
Sehingga ΔVtotal adalah 4.697 km/s
=======================================================================
Massa propelan yang dibutuhkan
Massa Satelit | 4385 | kg | |||
Weight at Lift Off (including Payload) | 691272 | kg | |||
Isp | 300 | s | |||
g0 | 9.81 | m/s2 | |||
Skenario 1 | |||||
Delta V | Mf | ||||
6397.147 | m/s | 3886.171 | kg | ||
Skenario 2 | |||||
Delta V | Mf | ||||
4698.522 | m/s | 3496.586 | kg | ||
Skenario 3 | |||||
Delta V | Mf | ||||
9758.371 | m/s | 4225.801 | kg |
=======================================================================
Waktu yang dijalani satelit dari saat maneuver pertama (di orbit parkir) sampai dengan saat maneuver terakhir (untuk masuk ke orbit operasi)
T=0.5*P
T=π√((at)^3/µ)
T=π√((at)^3/µ)
T=π√((24421.77)^3/3.986 x 105)
T=18990.96 s = 5.275 jam
T=18990.96 s = 5.275 jam
=======================================================================
Langganan:
Postingan (Atom)