Rabu, 23 November 2011

PALAPA C1

 SATELIT PALAPA C-1

TIM LUBANG HITAM
Ivand Pramana Azhari 13608014
Paskal P 13608037
Arsy Ilahi Rifai 13608046
Andrea Glenn Sebastian 13606048
 Profil PALAPA C-1
Peluncuran  : 1 Februari 1996
Manufaktur  : Hughes Space & Communication Company
Model  : Hughes HS-601/Boeing BSS-601
Jenis  : Satelit Komunikasi
Operator  : PT.SATELINDO
Massa  : 3000 Kg 
Orbit  : Geostasioner

Gambar 1. Satelit PALAPA C1 buatan Hughes S&C Company di Amerika Serikat

Sketsa Daerah Operasi
Gambar 2. Satelit PALAPA C1 beroperasi tepat di garis khatulistiwa dalam hal ini di atas kota Bukittinggi, Sumatra Barat

Profil Peluncur
Lockheed Martin ATLAS II
Gambar 3. Lockheed Martin ATLAS II
 Size
   Height   47.54 m (156 ft)
   Diameter   3.04 m (10 ft)
   Mass   204,300 kg (414,000 lb)
   Stages   3.5
Capacity
   Payload to LEO   6,580 kg
   Payload to GTO   2,810 kg
Status Tak Aktif    
 
Keterangan
     •LEO   = Low Earth Orbit
     •GTO   = Geostationery Transfer Orbit
 
 
Spesifikasi Rinci Peluncur
Gambar 4. Roket Peluncur ATLAS II saat peluncuran
        Boosters (all) - MA-5
  No boosters  : 1
  Engines  : 2 RS-58-OBA
  Thrust  : 2,093.3 kN (470,680 lbf)
  Specific Impulse  : 299 sec
  Burn Time  : 172 sec
  Fuel  : LOX/RP-1
  
First Stage
  Engines  : 1 RS-58-OSA
  Thrust  : 386 kN (86,844 lbf)
  Specific Impulse  : 316 sec
  Burn Time  : 283 sec
  Fuel  : RP-1/LOX
 
      Second Stage - Centaur
  Engines  : 2 RL-10A
  Thrust  : 147 kN (41,592 lbf)
  Specific Impulse  : 449 sec
  Burn Time  : 392 sec
  Fuel  : LH2/LOX
 
      Third stage - IABS (optional)
  Engines  : 1 R-4D
  Thrust  : 980N (220 lbf)
  Specific impulse  : 312 sec
  Burn Time  : 60 sec
  Fuel  : N2O4/MMH
 
Profil Lokasi Peluncuran 
  • Cape Canaveral Launch Complex LC-36B (Sekarang telah berubah nama menjadi Space Launch Complex SLC 36)
  • Lokasi Geografis: 
         28.470417°N  
         80.539978°W


 












   
Gambar 5. Lokasi Cape Canaveral






Mekanisme Perpindahan Orbit

Skenario 1
  a. Perubahan Inklinasi
      Dari 28° ke 0°
  b. Transfer Orbit Hohmann
      Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
Gambar 6. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 1

Skenario 2
  a. Transfer Orbit Hohmann
      Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
  b. Perubahan Kombinasi (Inklinasi & Jari-jari)
      Dari 28° ke 0°
Gambar 7. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 2

Perpindahan Orbit mana yang paling Efisien?
       Perpindahan Orbit yang paling efisien adalah perpindahan orbit yang dilukiskan pada skenario 2 yaitu transfer orbit Hohmann pada awal misi & penyesuaian kombinasi inklinasi & jari-jari orbit di akhir misi
 
Gambaran Perbandingan ΔV
  Skenario 1  --> ΔV=8.8371 Km/s
  Skenario 2  --> ΔV=3.98251 Km/s


Propelan yang dibutuhkan
       Dari efisiensi pertambahan kecepatan akan didapatkan pula gambaran mengenai kebutuhan propelan yang digunakan selama misi yaitu pada perpindahan orbit yang membutuhkan pertambahan kecepatan yang lebih besar, dibutuhkan pula massa propelan yang lebih banyak

      Hal ini berkaitan dengan persamaan Tsiolkovsky yaitu adanya Hubungan Lurus antara pertambahan kecepatan dengan massa propelan

Melalui perhitungan menggunakan persamaan Tsiolkovsky dengan nilai Isp=344, didapatkan
  Propelan Skenario 1  --> 58487 Kg
  Propelan Skenario 2  --> 24545 Kg
 
  Keterangan
  Nilai Isp=344 merupakan nilai rata-rata dari Isp   ATLAS II yang diberikan di awal presentasi ini
  

 
 -SEKIAN-
Hak Cipta Tim Lubang Hitam Astrodinamika ITB 2011 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar