SATELIT PALAPA C-1
TIM LUBANG HITAM
Ivand Pramana Azhari 13608014
Paskal P 13608037
Arsy Ilahi Rifai 13608046
Andrea Glenn Sebastian 13606048
Profil PALAPA C-1
Peluncuran : 1 Februari 1996
Manufaktur : Hughes Space & Communication Company
Model : Hughes HS-601/Boeing BSS-601
Jenis : Satelit Komunikasi
Operator : PT.SATELINDO
Massa : 3000 Kg
Orbit : Geostasioner
Gambar 1. Satelit PALAPA C1 buatan Hughes S&C Company di Amerika Serikat |
Sketsa Daerah Operasi
Gambar 2. Satelit PALAPA C1 beroperasi tepat di garis khatulistiwa dalam hal ini di atas kota Bukittinggi, Sumatra Barat |
Profil Peluncur
Lockheed Martin ATLAS II
Gambar 3. Lockheed Martin ATLAS II |
Size
Height 47.54 m (156 ft)
Diameter 3.04 m (10 ft)
Mass 204,300 kg (414,000 lb)
Stages 3.5
Capacity
Payload to LEO 6,580 kg
Payload to GTO 2,810 kg
Status Tak Aktif
Keterangan
•LEO = Low Earth Orbit
•GTO = Geostationery Transfer Orbit
Spesifikasi Rinci Peluncur
Gambar 4. Roket Peluncur ATLAS II saat peluncuran |
Boosters (all) - MA-5
No boosters : 1
Engines : 2 RS-58-OBA
Thrust : 2,093.3 kN (470,680 lbf)
Specific Impulse : 299 sec
Burn Time : 172 sec
Fuel : LOX/RP-1
First Stage
Engines : 1 RS-58-OSA
Thrust : 386 kN (86,844 lbf)
Specific Impulse : 316 sec
Burn Time : 283 sec
Fuel : RP-1/LOX
Second Stage - Centaur
Engines : 2 RL-10A
Thrust : 147 kN (41,592 lbf)
Specific Impulse : 449 sec
Burn Time : 392 sec
Fuel : LH2/LOX
Third stage - IABS (optional)
Engines : 1 R-4D
Thrust : 980N (220 lbf)
Specific impulse : 312 sec
Burn Time : 60 sec
Fuel : N2O4/MMH
Profil Lokasi Peluncuran
- Cape Canaveral Launch Complex LC-36B (Sekarang telah berubah nama menjadi Space Launch Complex SLC 36)
- Lokasi Geografis:
80.539978°W
Gambar 5. Lokasi Cape Canaveral |
Mekanisme Perpindahan Orbit
Skenario 1
a. Perubahan Inklinasi
Dari 28° ke 0°
b. Transfer Orbit Hohmann
Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
Gambar 6. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 1 |
Skenario 2
a. Transfer Orbit Hohmann
Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
b. Perubahan Kombinasi (Inklinasi & Jari-jari)
Dari 28° ke 0°
Gambar 7. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 2 |
Perpindahan Orbit mana yang paling Efisien?
Perpindahan Orbit yang paling efisien adalah perpindahan orbit yang dilukiskan pada skenario 2 yaitu transfer orbit Hohmann pada awal misi & penyesuaian kombinasi inklinasi & jari-jari orbit di akhir misi
Gambaran Perbandingan ΔV
Skenario 1 --> ΔV=8.8371 Km/s
Skenario 2 --> ΔV=3.98251 Km/s
Propelan yang dibutuhkan
Dari efisiensi pertambahan kecepatan akan didapatkan pula gambaran mengenai kebutuhan propelan yang digunakan selama misi yaitu pada perpindahan orbit yang membutuhkan pertambahan kecepatan yang lebih besar, dibutuhkan pula massa propelan yang lebih banyak
Hal ini berkaitan dengan persamaan Tsiolkovsky yaitu adanya Hubungan Lurus antara pertambahan kecepatan dengan massa propelan
Melalui perhitungan menggunakan persamaan Tsiolkovsky dengan nilai Isp=344, didapatkan
Propelan Skenario 1 --> 58487 Kg
Propelan Skenario 2 --> 24545 Kg
Keterangan
Nilai Isp=344 merupakan nilai rata-rata dari Isp ATLAS II yang diberikan di awal presentasi ini
-SEKIAN-
Hak Cipta Tim Lubang Hitam Astrodinamika ITB 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar