Senin, 28 November 2011

Garuda 1

anggota kelompok:
13609004 Raditya Reksamudra Akbar
13609026 Laode M. Arridho
13609037 Qun Riadhy Arisyatmaja

 satelit yg dipilih: Garuda 1




skenario yang kami gunakan ada 2. kedua skenario melakukan 2 kali alih orbit sebidang dan 1 kali perpindahan inklinasi. orbit alih berupa orbit elips dengan pericenter di orbit parkir dan apocenter di orbit geostasioner. skenario 1 melakukan perpindahan inklinasi di orbit parkir sedangkan skenario 2 melakukan perpindahan inklinasi di orbit geostasioner

Eutelsat 2-F3

- Arya Prihutama 13608002
- Nanggala Nugraha 13608003
- Danar Gian Satya 136080xx
- Anggasta Anindityo 136080xx

Satelitnya : Eutelsat 2-F3

Jumat, 25 November 2011

Hotbird 9

Mohamad Iqbal A. 13609006
Ariani Amalia 13609027
Panji Adi Sakti 13609039

Rabu, 23 November 2011

PALAPA C1

 SATELIT PALAPA C-1

TIM LUBANG HITAM
Ivand Pramana Azhari 13608014
Paskal P 13608037
Arsy Ilahi Rifai 13608046
Andrea Glenn Sebastian 13606048
 Profil PALAPA C-1
Peluncuran  : 1 Februari 1996
Manufaktur  : Hughes Space & Communication Company
Model  : Hughes HS-601/Boeing BSS-601
Jenis  : Satelit Komunikasi
Operator  : PT.SATELINDO
Massa  : 3000 Kg 
Orbit  : Geostasioner

Gambar 1. Satelit PALAPA C1 buatan Hughes S&C Company di Amerika Serikat

Sketsa Daerah Operasi
Gambar 2. Satelit PALAPA C1 beroperasi tepat di garis khatulistiwa dalam hal ini di atas kota Bukittinggi, Sumatra Barat

Profil Peluncur
Lockheed Martin ATLAS II
Gambar 3. Lockheed Martin ATLAS II
 Size
   Height   47.54 m (156 ft)
   Diameter   3.04 m (10 ft)
   Mass   204,300 kg (414,000 lb)
   Stages   3.5
Capacity
   Payload to LEO   6,580 kg
   Payload to GTO   2,810 kg
Status Tak Aktif    
 
Keterangan
     •LEO   = Low Earth Orbit
     •GTO   = Geostationery Transfer Orbit
 
 
Spesifikasi Rinci Peluncur
Gambar 4. Roket Peluncur ATLAS II saat peluncuran
        Boosters (all) - MA-5
  No boosters  : 1
  Engines  : 2 RS-58-OBA
  Thrust  : 2,093.3 kN (470,680 lbf)
  Specific Impulse  : 299 sec
  Burn Time  : 172 sec
  Fuel  : LOX/RP-1
  
First Stage
  Engines  : 1 RS-58-OSA
  Thrust  : 386 kN (86,844 lbf)
  Specific Impulse  : 316 sec
  Burn Time  : 283 sec
  Fuel  : RP-1/LOX
 
      Second Stage - Centaur
  Engines  : 2 RL-10A
  Thrust  : 147 kN (41,592 lbf)
  Specific Impulse  : 449 sec
  Burn Time  : 392 sec
  Fuel  : LH2/LOX
 
      Third stage - IABS (optional)
  Engines  : 1 R-4D
  Thrust  : 980N (220 lbf)
  Specific impulse  : 312 sec
  Burn Time  : 60 sec
  Fuel  : N2O4/MMH
 
Profil Lokasi Peluncuran 
  • Cape Canaveral Launch Complex LC-36B (Sekarang telah berubah nama menjadi Space Launch Complex SLC 36)
  • Lokasi Geografis: 
         28.470417°N  
         80.539978°W


 












   
Gambar 5. Lokasi Cape Canaveral






Mekanisme Perpindahan Orbit

Skenario 1
  a. Perubahan Inklinasi
      Dari 28° ke 0°
  b. Transfer Orbit Hohmann
      Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
Gambar 6. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 1

Skenario 2
  a. Transfer Orbit Hohmann
      Dari r=6678.1Km ke r=42241.095Km
  b. Perubahan Kombinasi (Inklinasi & Jari-jari)
      Dari 28° ke 0°
Gambar 7. Ilustrasi Alih Orbit Skenario 2

Perpindahan Orbit mana yang paling Efisien?
       Perpindahan Orbit yang paling efisien adalah perpindahan orbit yang dilukiskan pada skenario 2 yaitu transfer orbit Hohmann pada awal misi & penyesuaian kombinasi inklinasi & jari-jari orbit di akhir misi
 
Gambaran Perbandingan ΔV
  Skenario 1  --> ΔV=8.8371 Km/s
  Skenario 2  --> ΔV=3.98251 Km/s


Propelan yang dibutuhkan
       Dari efisiensi pertambahan kecepatan akan didapatkan pula gambaran mengenai kebutuhan propelan yang digunakan selama misi yaitu pada perpindahan orbit yang membutuhkan pertambahan kecepatan yang lebih besar, dibutuhkan pula massa propelan yang lebih banyak

      Hal ini berkaitan dengan persamaan Tsiolkovsky yaitu adanya Hubungan Lurus antara pertambahan kecepatan dengan massa propelan

Melalui perhitungan menggunakan persamaan Tsiolkovsky dengan nilai Isp=344, didapatkan
  Propelan Skenario 1  --> 58487 Kg
  Propelan Skenario 2  --> 24545 Kg
 
  Keterangan
  Nilai Isp=344 merupakan nilai rata-rata dari Isp   ATLAS II yang diberikan di awal presentasi ini
  

 
 -SEKIAN-
Hak Cipta Tim Lubang Hitam Astrodinamika ITB 2011 



 

Selasa, 22 November 2011

Satelit MTSAT-1R

Kelompok:
Ardian Rizaldi (13609050)
Muhammad Rizal (13609057)
Arifendi Subnafeu (13611603)

Jumat, 18 November 2011

Desain Alih Orbit Satelit AMC-18

Kelompok
1. Imron Anshori S.               13609044
2. Muhamad Utomo              13609013
3. Senoaji                                 13609023
4. Muhammad Trimaryono  13611602

Satelit yang kami pilih: AMC-18

-------------------------------------------------------------------------


Desain Alih Orbit Satelit AMC-18

AMC-18 merupakan satelit komunikasi yang berada di orbit geostasioner yang diluncurkan pada 8 Desember 2006, yang dipercayakan peluncurannya kepada SES company dan dioperasikan oleh SES Americom. satelit tersebut berdasarkan pada model bus satelit A2100AXS buatan Lockheed Martin. Didesain untuk beropersai selama 15 tahun. Satelit ini diluncurkan di Guiana Space Center, Guyana Prancis, sebelah timur Amerika Selatan. pada   5°10'8.98" LU dan  52°41'14.47" BB menggunakan roket Ariane 5. dengan nomor Norad Code 29644, satelit ini masih aktif beroperasi dan diharapkan bertahan sampai 2021.
Satelit ini berbobot 2081 kg, bertempat di bagian benua amerika di bujur 105 derajat bujur barat serta mengusung 24 C-band transponders yang bisa mengkover area CONUS, Kanada, karibia dan Mexico.

Gambar di bawah ini merupakan gambaran posisi AMC-18 di atas benua Amerika.

Gb.1 Lokasi AMC 18 (http://www.n2yo.com/?s=29644)



Rocket Ariane-5 sendiri dengan konfigurasi ECA mengangkut payload berupa satelit AMC-18 beserta Wildblue-1. AMC-18 dilepaskan dari Ariane-5 setelah Wildblue-1 melepaskan diri. Stage pertama dari roket ini mempunyai spesifik impuls 431 s. sedang stage kedua roket ini mempunyai spesifik impuls 446 s. Berikut gambar saat Ariane5-ECA diluncurkan dari Guiana Space Center.

Gb.2 Peluncuran Roket Ariane 5-ECA yang membawa AMC-18


Skenario Alih Orbit dengan Menggunakan STK 9.0

SkenarioPertama

Gb.3 Perubahan Inklinasi di Orbit Parkir

Gb.4 Terlihat secara keseluruhan proses alih orbit pada skenario pertama

Dari Perhitungan menggunakan STK, maka didapatkan:
  • ΔV1 = 0.7246 km/s
dengan ΔV1 ialah resultan penambahan kecepatan untuk perubahan inklinasi.
  • ΔV2 = 2.4244 km/s
dengan ΔV2 ialah penambahan kecepatan untuk transisi orbit dari orbit parkir ke orbit geostasioner
  • ΔV3 = 1.467 km/s
dengan ΔV3 ialah penambahan kecepatan di apocenter agar menjadi orbit sirkuler.

ΔV total = ΔV1+ΔV2+ΔV3
 
               = 4.616 km/s



Skenario Kedua


Gb.5 Perubahan Inklinasi di Orbit Geostationer





Dari Perhitungan STK didapatkan data berikut:
  • ΔV1  = 2.4277 km/s
dengan ΔV1 ialah penambahan kecepatan untuk transisi orbit dari orbit parkir ke orbit geostasioner
  • ΔV2  = 1.4737 km/s
dengan ΔV1 ialah resultan penambahan kecepatan untuk perubahan inklinasi dan menjadi orbit geostasioner. dengan
Vx=1.4473 km/s dan Vy= 0.2777 km/s
  • ΔVtotal  = 3.9014  km/s





=======================================================================
dari kedua skenario diatas, terlihat kecepatan sehingga yang akan kami gunakan ialah skenario desain alih orbit yang kedua, yaitu perubahan inklinasi di orbit Geostationer


Perhitungan ΔV yang dibutuhkan
Diketahui:
    R geo          = 42165.4 km
    Rp              =  6671 km
    Rapo=Rgeo = 42165.4 km

 








































































---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Referensi:

  • http://www.satbeams.com/satellites?norad=29644
  • http://www.n2yo.com/?s=29644
  • http://www.esa.int/esaCP/SEM0XNG1GVE_index_0.html

Satelit EDUSAT

Kelompok:
John Alexander (13609024)
Julian Sulistyo (13609043)
M Isyraq Ulhaq (13609048)
Abdulrachman Hasan (13609063)
Satelit Pilihan :EDUSAT
         nama lain:GSAT-3

Rabu, 16 November 2011

Astra 4A (Sirius 4)


Anggota kelompok: 
Bernaldi Sugiarto 13608006
Afdhal 13608008
Robby Zieda Hilmi 13608034
Arie Eka Setiawan 13608050

Referensi:
http://www.satsig.net/sslist.htm
http://www.ses.com/4628572/astra-4a
http://www.satbeams.com/satellites?id=2149
http://www.ilslaunch.com/launch-services/baikonur-cosmodrome
http://www.khrunichev.ru/main.php?lang=en
http://en.wikipedia.org/wiki/Astra_4A
http://celestrak.com/norad/elements/geo.txt
http://www.astronautix.com/sites/baikonur.htm
http://space.skyrocket.de/doc_sdat/sirius-4.htm

 ======================================================================





                                                      Satelit yang dipilih
Nama : Sirius 4 (Astra 4A)
Negara : Swedia
Tipe : Komunikasi
Operator : SES Sirius AB
Kontraktor : Lockheed Martin
Massa : 4385 kg
Orbit : GEO (Geostationary Earth Orbit)
Peluncur : Proton M/ Breeze M
 
Tempat Peluncuran
Nama : Baikonur Cosmodrome
Nama Lain : GIK-5 / NIIP-5; Tyuratam
Lokasi : Kazakhstan
Longitude : 63.3503 deg
Latitude : 45.9551 deg
Apogee : 92 km (57 mi)







======================================================================

Skenario Alih Orbit (Menggunakan STK)

Skenario 1
  
Skenario 2
Skenario 3
=======================================================================
Delta V Total


Scenario 1








Segment
Variable
Value
Value for Change Plane
Delta V Total
Begin Hohmann
x
2.42723
km/sec


6.397146628
km/sec
Finish Hohmann
x
1.4
km/sec


Simple Plane Change
x
-0.96534
km/sec
2.5699166
km/sec
y
-2.38172
km/sec


















Scenario 2








Segment
Variable
Value
Value for Change Plane
Delta V Total
Begin Hohmann
x
2.42723
km/sec


4.698521666
km/sec
Combined Change
x
0.532283
km/sec
2.2712917
km/sec
y
2.20804
km/sec


















Scenario 3








Segment
Variable
Value
Value for Change Plane
Delta V Total
Change Plane
x
-2.23759
km/sec
6.0995111
km/sec
9.758371092
km/sec
y
-5.67426
km/sec
Begin Hohmann
x
2.25886
km/sec


Finish Hohmann
x
1.4
km/sec



=======================================================================

Perhitungan ΔV total yang dibutuhkan 
(Hanya dilakukan untuk skenario 2 karena merupakan yang paling efektif)

-Orbit parkir (ketinggian 300km dari permukaan bumi dan inklinasi sebesar latitude lokasi peluncuran): 

µ=3.986 x 105 km3/s2 
a1 = 6678.14 km 

Dengan persamaan vis viva integral:
   V=√(µ(2/r-1/a)) 
Didapat 
   V1=√(3.986 x 105(1/6678.14)) 
   V1=7.725 km/s 

-Orbit transfer Hohmann

rp = 6678.14 km 
ra = 42165.4 km 


Didapatkan a transfer: 

   at = (rp+ra)/2 
   at = (6678.14+42165.4)/2 
   at = 24421.77 km


Kecepatan di pericenter: 
   Vp=√(3.986 x 105(2/6678.14-1/24421.77))
   Vp=10.15 km/s 
Didapat:
   ΔV1 = Vp – V1 
   ΔV1 = 10.15 - 7.725
   ΔV1 = 2.427 km/s

Kecepatan di apocenter:
   Va=√(3.986 x 105(2/42165.4-1/24421.77)) 
   Va=1.6078 km/s 

-Orbit akhir


a2 = 42165.4 km
  
Didapat: 
   V2=√(3.986 x 105(1/42165.4)) 
   V2=3.07461 km/s 
Dengan penjumlahan vektor didapat: 
   ΔV2 = V2 – Va
   ΔV2 = 3.07461i – ((1.6078cos (45.9551))i+(1.6078sin(45.9551))j) 
   ΔV2 = 1.95683i1.15567j 
   ΔV2 = √(1.95683^2+(-1.15567)^2) 
   ΔV2 = 2.27 km/s

Sehingga ΔVtotal adalah 4.697 km/s

=======================================================================

Massa propelan yang dibutuhkan








Massa Satelit
4385
kg


Weight at Lift Off (including Payload)
691272
kg
Isp
300
s



g0
9.81
m/s2









Skenario 1




Delta V
Mf
6397.147
m/s
3886.171
kg








Skenario 2




Delta V
Mf


4698.522
m/s
3496.586
kg








Skenario 3




Delta V
Mf


9758.371
m/s
4225.801
kg



=======================================================================

Waktu yang dijalani satelit dari saat maneuver pertama (di orbit parkir) sampai dengan saat maneuver terakhir (untuk masuk ke orbit operasi)
T=0.5*P
T=π√((at)^3/µ)
T=π√((24421.77)^3/3.986 x 105)
T=18990.96 s = 5.275 jam 

=======================================================================